Cari disini

29 Mei 2011

SEDIKIT CERITA TENTANG "GEORGE BEST"


Artikel ini adalah kelanjutan dari Magnificent Seven kemarin, berhubung baru siap satu yaitu tentang George Best jadi yang lain masih nyusul ya...heheh
Jadi kalo ada yang mau copy paste tentang nih artikel, hargai dong kerja keras saya..tolong cantumin sumbernya ya..nama blog saya paling gak, juga buku yang sama rangkum yaitu ”Soccer Serie Exclusive 2010 (Magnificent Seven of  MU)”
Oke..oke..

Masa Kecil Best
Lahir di Cregagh yang berada di sebelah selatan kota Belfast, Irlandia Utara pada 22 mei 1946 dari pasangan Dickie & Anne, anak pertama dari enam bersaudara ini lahir dari keluarga golongan pekerja. Dickie bekerja di pelabuhan dan Anne bekerja disebuah pabrik rokok.

Tempahan kehidupan keras di Cregagh membuat Best kecil memiliki sikap keras kepala. Dia sebenarnya diharapkan lebih fokus ke pendidikan akademis oleh kedua orang tuanya.
Best bandel, saat mengenyam pendidikan sekolah dasar, dia kerap mencuri waktu untuk bermain bola dengan teman-teman sebayanya, setiap kali Best ditegur dan dimarahi, semakin sering ia mencuri waktu untuk bermain bola.

Kedua orang tua Best akhirnya memiliki cara jitu untuk menjauhkan Best dari sepak bola, pada umur 11 tahun Best mendapatkan beasiswa sekolah menengah di Grosvenor High, secara akademis Best tergolong anak yang pintar, tak heran dia berhasil mendapatkan beasiswa. Kedua orang tua Best berpikiran dengan beasiswa tersebut, Best akan lebih fokus di akademis ketimbang sepak bola.


Usaha kedua orang tua Best tak sia-sia, lambat lau Best melupakan sepak bola, kenapa bisa terjadi? Usut punya usut, teryata tidah ada olah raga sepak bola di sekolahnya,disana hanya ada olahraga rugby, sehingga Best harus mengikutinya.
Best sadar jika ia tidak melakukannya maka kedua orang tuanya akan marah, maklum Dickie dan Anne berharap besar ia bisa menyelesaikan sekolah menengah, karena tidak perlu membayar, sebab Best mendapatkan beasiswa.

Setelah beberapa lama tidak menyentuh bola dan hanya bermain rugby, dalam hati Best sangat merindukan bermain bola, saat sudah tak tertahan lagi akhirnya Best membolos dari sekolah dan bermain bola di jalanan, perbuatan itu sampai sering dilakukan, imbasnya sekolah lantas memanggil kedua orang tua Best, dan menganjurkan Best untuk pindah sekolah.

Kejadian inilah yang lantah membuat luluh Dickie dan Anne, mereka akhirnya tak lagi menahan keinginan Best bermain bola. Best akhirnya pindah ke Lisnasharragh, dia kembali berkumpul dengan teman-teman SD-nya, dan kedua kaki Best kembali akrab dengan sepakbola yang sangat dicintai.

Awal Karier Best
Selepas menyelesaikan sekolah menengah, Best dimasukan kedua orangtunya ke akademi sepak bola Glentoran, Glentoran adalah salah satu klub elite di IFA Premiership atau Liga Irlandia Utara, saat itu ia menginjak umur 14 tahun.
Di Glentoran, Best mengembangkan skill sepak bolanya hanya setahun, sebenarnya dia masih ingin terus menimba ilmu di klub tersebut, hanya saja Glentoran enggan untuk memasukan Best ke tim junior kala itu dengan alasan postur tubuhnya terlalu kecil untuk jadi pebola, padahal dari segi olah bola, Best memiliki skill yang mumpuni.
Best sedih dan kecewa, hasrat untuk meniti karier sebagai pesepak bola mendapat rintangan terjal karena alasan postur tubuh, tapi Best tak lantas begitu terpukul dengan kejadian tersebut.

Best akhirnya diberi jalan oleh Tuhan, aksi-aksi olah bola di Glentoran ternyata medapat perhatian dari pemandu bakat Manchester United, Bob Bishop, mengetahui bahwa Glentoran enggan memasukan Best kedalam tim junior, Bishop mengirimkan telegram ke manager MU saat itu Sir Matt Busby. Tanpa berpikir panjang lagi Busby lantas menyuruh Bishop mendatangi orang tua Best, singkat cerita pada 1961 atau pada saat menginjak umur 15 tahun, Best akhirnya dibawa ke Manchester.
Best melakukan trial di Old Trafford pada beberapa waktu, akhirnya Best dimasukan ke tim Junior Red Devils.




Setelah 2 tahun memperdalam olah bola di tim junior, Best akhirnya menandatangani kontrak sebagai pebola profesional pertama kali bagi Red Devils pada umur 17 tahun. Sejak menanda tangani kontrak sebagai pesepakbola profesional pada wal musim 1963-1964, Best langsung memberikan efek yang luar biasa terhadap permainan MU, Best yang perposisi sebagai gelandang serang, membuat daya dobrak permainan Mu semakin keras, kerjasamanya dengan Dennis Law terjalin sangat padu.
Sebagai gelandang, Best diberi kostum bernomor 7, kala itu kostum nomor ini belum dianggap legendaris, inilah awal mengapa kostum no.7 menjadi legendaris bagi Red Devils.

Debutnya untuk Red Devils pada 14 september 1963, menjadi titik awal kecemerlangan karier Best. Pada paruh musim pertamanya bersama Red Devils, Best masih jarang diturunkan sebagai starter, Busby menganggap Best masih terlalu muda untuk dijadikan pemain inti disetiap partai, hanya saja setelah Best mencetak gol untuk MU pada pertandingan melawan Burnley (28/12/1963), Busby mulai memberinya kesempatan menjadi pemain inti pada paruh kedua musim berjalan.Best langsung menyita perhatian publik Old Trafford, dengan rambut hitam yang agak panjang, sekilas dia lebih mirip model ketimbang pebola, dia bahkan disebut sebagai The Fifth Beatles, atau anggota The Beatles kelima.Toh bukan hanya ketampanan wajahnya saja, olah bola di atas lapangan juga berhasil memukau, ini juga yang menjadi alasan mengapa Best menjadi pujaan kala itu.

” kini aku bermain di salah satu klub besar di Inggris, setiap aku berada di lapangan, aku tak pernah ingin peluit pertanda pertandingan berakhir dibunyikan, aku ingin mengenakan kostum ini selama mungkin di lapangan”

Sebutnya kala itu


Puncak Karier Best
Pada musim pertamanya, Best belum mampu memberikan gelar kepada MU, namun secara total, penampilannya sangat memukau, dari 26 laga yang ia mainkan, Best menghasilkan 6 gol, untuk ukuran pemain debutan dan berumur belia tentu saja ini adalah hasil yang cemerlang.
Setelah memberinya kepercayaan penuh pada paruh kedua musim, Busby sadar bahwa Best sangat dibutuhkan Red Devils. Pada musim 1964-1965 Busby tak ragu lagi menempatkan Best sebagai starter. Duetnya dengan Dennis Law sangat menakutkan, pada musim itu total 49 gol dibukukan duet ini, dengan perincian Best 10 gol dan Law 39 gol, memang jumlah gol Best lebih sedikit, namun hal itu wajar mengingat posisi Best memang merupakan pelayan Law, tapi sebagian besar gol yang dibuat oleh Law, berawal dari umpan-umpan Best.
Penampilan cemerlang pada musim itu diganjar dengan trofi liga Inggris (Divisi I kala itu), Red Devils kokoh di atas klasemen dengan 61 poin dari 42 partai, poin yang diraih sama dengan Leeds United, hanya saja MU unggul selisih gol.
Inilah trofi pertama kali yang berhasil diraih Best sejak menjadi pebola profesional.


Pada musim berikutnya yaitu 1965-1966, perolehan gol best lebih sedikit dibandingkan dengan musim sebelumnya, hal ini dikarenakan cedera yang mengganggunya, dan ini berimbas pada gagalnya MU menjadi juara liga dan terperosok ke peringkat 4 pada musim itu, dan juara liga berhasil direbut oleh Liverpool.
Namun Best mampu membayar kegagalan tersebut pada musim berikutnya 1966-1967, dengan 10 gol dari 42 pertandingan, Best berhasil membawa MU kembali menjuarai Liga, sepanjang musim tersebut Best tak pernah absen membela MU pada setiap pertandingan Divisi I, kerjasamanya dengan Dennis Law & Bobby Charlton total menghasilkan 47 gol disemua  ajang.

Dua trofi Divisi I (1964-65 & 1966-67) belum membuat Best menurunkan sayapnya, dia terus terbang untuk menggapai kesuksesan lainnya.
Pada musim berikutnya 1967-1968, Best benar-benar menggila, dalam 41 partai Divisi I dia berhasil mendulang 28 gol, itu menjadi jumlah gol terbanyak yang dicetaknya bersama Red Devils dalam semusim di Liga Inggris, dan 4 gol pada ajang lainnya, jadi total 32 gol dalam satu musim.
Sayangnya ketajaman di Divisi I belum bisa membawa Red Devils kembali menjadi juara Liga, kalah 2 poin dari pimpinan klasemen skaligus juara Divisi I, yaitu rival sekota mereka Manchester City.

Best memang gagal menghadirkan gelas Divisi I bagi Red Devils, namun di ajang Piala Champions (sekarang Liga Champions), dia mampu berjaya, untuk pertama kalinya dalam sejarah,MU berhasil menjadi juara Eropa mengalahkan jagoan dari Portugal, Benfica, 4-1 pada babak final.
Dalam partai yang digelar di stadion Wembley (29/5/1968), Best menunjukan keajaibannya, memasuki babak perpanjangan setelah kedudukan 1-1 di waktu normal, Best muncul sebagai pahlawan, menerima umpan dari belakang, Best berhasil melewati penjagaan defender Benfica, dan kiper Henrique dikelabuinya sebelum menceploskanbola ke gawang yang sudah tak terkawal, skor 2-1 untuk MU. Gol inilah yang memicu motivasi para rekan-rekan timnya, berturut-turut Brian Kidd & Charlton menambah keunggulan MU menjadi 4-1.
Setelah memenangkan Piala Champions 1967-1968, Best dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa (Ballon d’Or) 1968. Best menyisihkan rekannya sesama MU Bobby Charlton dan pemain Crvena Zvezda, Dragan Dzajic.
Best menjadi pemin ketiga MU yang berhak atas Ballon d’Or setelah Law (1964) dan Charlton (1966), tak hanya itu, Best juga menjadi peraih Ballon d’Or termuda kala itu 22 tahun 7 bulan.



Stasitik Best besama MU
Kompetisi                               Main               Gol
Divisi I                                      361                  137
Piala FA                                     46                    21
Piala Liga                                   25                    9
Liga Champions                         21                    9
Piala Winners                             2                      0
Piala UEFA                                11                    2
Pertandingan lain                         4                      1
Total                                         470                  179


Sisi Lain Best
Sayang sekali, Best tidak bisa mengelola ketenarannya dengan baik. Ia suka "minum" dan hal ini mempengaruhi kebugaran dan kesehatannya. Karirnya menurun.
Best meninggalkan United pada usia 28 tahun, bermain untuk beberapa klub kecil, dan akhirnya tutup usia pada usia 59 tahun karena sakit. Ia dimakamkan di Belfast Timur, Irlandia. Orang-orang menyesali kepergiannya, namun hingga kini tetap mengenangnya sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa.


Tanyakan kepada rakyat Irlandia Utara tentang siapa pemain terbaik di dunia, maka mereka akan menjawab ”Maradona good, Pele better, George Best)”, itulah bukti kecintaan mereka kepada Best.
Dan untuk penghormatan, pemerintah Irlandia Utara memberikan nama Bandara Internasional Belfast dengan nama George Best. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan uang kertas lima pounds Irlandia Utara yang bergambar George Best.
Rencana terbaru, saat ini sedang diusulkan untuk menempatkan patung Best di stadion baru yang tengah dibangun di dekat Lisburn. Disana akan dipajang patung Best besrta patung pemain rugby Willie John, McBride, peraih mendali emas olimpiade Mary Peters, mantan pembalap F1 Eddie Irvine, juara snooker Alex Higgins dan juara dunia balap motor Joey Dunlop.




Kalau mau liat video aksinya...tonton aja ini...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar